Senin, 18 Desember 2017
Porsenitas 2017 SepakBola
Final pertandingan sepakbola Porsenitas 2017. Antara Kab Kuningan vs Kab Majalengka yang dimenangkan oleh Kab Kuningan dengan Skor akhir 2-0. Dengan hasil tersebut Kuningan menjadi juara dan meraih juara umum di porsenitas tahun 2017 yg diselenggarakan di Kab Kuningan.
Selasa, 28 November 2017
Memperingati HUT PGRI ke-72 Kabupaten Kuningan
Kuningan – Pertandingan Bola Voli dikalangan guru dalam memperingati HUT PGRI yang ke-72 tahun 2017. Pada tahun ini HUT PGRI dalam pertandingan Bola Voli ini diselenggarakan di dua tempat, yakni putri bertempat di SMKN 2 Kuningan dan putra di STKIP Muhammadiyah Kuningan. Pada sector putra serangkaian kegiatan menyambut HUT PGRI ke-72 ini diikuti oleh para tenaga pendidik dengan sangat antusias dari berbagai kecamatan.
Salah satu pesertanya yaitu Tim Bola Voli Putra Kecamatan Selajambe yang turut serta dalam kegiatan ini. “Kami sangat antusias mengikuti acara ini, terlebih bukan karena ingin menjadi juara. Tetapi kami semua ingin memeriahkan HUT PGRI yang ke-72 ini, karena ini semua adalah bagian dari kami semua. “ tutur salah seorang pemain dari Kec Selajambe. “Peta kekuatan dari masing-masing lawan pun saya rasa sangat berat, kami hanya ingin mengeluarkan kemampuan terbaik kami, soal hasil akhir kita lihat saja semua nanti. “ pangkas manager dari Kecamatan Selajambe.
Sedangkan dari Kec Ciwaru pun ikut hadir dan memeriahkan acara ini. “Kami memiliki komposisi pemain yang masih muda. Ini sebagai regenerasi kami agar memberikan jam terbang kepada para pemain yang dikatakan masih baru muncul di tenaga kependidikan. Walaupun masih muda, saya percaya mereka mempunyai kemampuan yang merata. Tetapi dengan hal tersebut tidak akan membuat kami jumawa dan besar kepala. Intinya kita semua disini, kita semua berbahagia, dan kita semua PGRI. Tandas pelatih dari Kecamatan Ciwaru dengan penuh semangat dan antusias.
(Kelompok 1 Jurnalistik Olahraga).
Rabu, 08 November 2017
Karakterstik Bahasa Jurnalistik
Karakteristik Bahasa Jurnalistik
Karakteristik Bahasa Jurnalistik
Bahasa jurnalistik adalah bahasa yang di gunakan oleh para wartawan, redaktur, atau pengelola, media masa dalam menyusun dan menyajikan, memuat, menyiarkan, dan menayangkan berita serta laporan peristiwa atau pernyataan yang benar, actual, penting dan atau menarik dengan tujuan agar mudah dipahami isinya dan cepat di tangkap maknanya.(sumadiria, 2010: 1-7)
Secara spesifik, bahsa jurnalistik dapat di bedakan menurut bentuknya, yaitu bahasa jurnalistik surat kabar, bahasa jurnalistik tabloid, bahasa jurnalistik majalah, bahas jurnalistik radio siarana, bahsa jurnalistik televise, dan bahasa jurnalistik media media online internet.
Dari buku Drs. AS Haris Sumadiria M.SI Bahasa Jurnalistik Panduan Praktis Penulis dan Jurnalis di kemukakan ada 17 ciri utama bahasa jurnalistik, yakni sederhana, singkat, padat, lugas, jelas, jernih, menarik, demokratis, populis, logis, gramatikal, menghidari kata tutur, menghindari kata dan istilah asing, pilihan kata (diksi) yang tepat, mengutamakan kalimat aktif, menghindari kata atau istilah teknis, tunduk kepada kaidah etika. Namun pada tugas ini saya akan menganalisis penulisan lead dimedia cetak Bandung Ekspres edesi kamis 13 oktober, rabu 12 oktober 2011, selasa 11 oktober 2011, dan sabtu 8 oktober 2011. Pada rubric olah raga, akan mengemukakan 4 teori yakni singkat, jelas, menarik, dan sedrhana. Dari17 teori karakteristik bahsa jurnalistik yang ada. Berikut rinciannya.
1. Sederhana
Sederhana berarti selalu mengutamakan dan memilih kata atau kalimat yang paling banyak di ketahui maknanya oleh khalayak pembaca yang sangat heterogen. Kata-kata dan kalimat yang rumit tabu digunakan dalam bahasa jurnalistik.
2. Singkat
Singkat berarti langsung ke pokok masalah, tidak memboroskan waktu pembaca yang sangat berharga.
3. Padat
Setiap kalimat dan paragraph yang di tulis memuat banyak informasi penting dan menarik untuk khalayak pembaca.
4. Lugas
Lugas berarti tegas, tidak ambigu, sekaligus manghindari eufemisme atau penghalusan kata dan kalimat yang bisa membingungkan khalayak pembaca sehingga terjadi perbedaan persepsi dan kesalahan konklusi.
5. Jelas
Jelas berarti mudah di tangkap maksudnya tidak baur dan kabur.
6. Jernih
Jernih berarti bening, tembus pandang, transparan, jujur, tulus, tidak menyembunyikan sesuatu yang lain yang bersifat negative seperti prasangka atau fitnah.
7. Menarik
Bahsa jurnalistik harus menarik. Menarik artinya mampu membangkitkan minat dan perhatian pembaca, memicu selara pembaca. Bahsa jurnalistik bearpijak pada prinsip: menarik benar dan baku.
8. Demokratis
Demokratis dalam mbahasa jurnalistik tidak mengenai tingkatan, pangkat, kasta yaitu bahasa jurnalistik memperlakukan siapa pun apakah wakil DPR ataukah tukang ojek, bahkan pengemis dan pemuling secara sama.
9. Populis
Populis berarti setiap kata, istilah, atau kalimat yang tidak asing (akrab) di telinga, di mata, dan di pikiran khalayak pembaca, peandengar, atau pemirsa. Yaitu bahasa yang akrab diterima oleh semua lapisan masyarakat dalam memahaminya.
10. Logis
Logis berarti apa pun yang terdapat pada kata, istilah, kalimat, atau paragraph jurnalistik harus dapat diterima tanpa adanya pertentangan dengan akal sehat. Sekaligus mencerminkan nalar.
11. Gramatikal
Gramatikal berarti kata, istilah, atau kalimat apa pun yang dipakai dan dipilih dalam bahasa jurnalistik harus mengikuti kaidah tata bahasa baku. Bahasa baku yatu bahasa resmi yang sesuai dengan tata bahasa serta pedoman ejaan yang disempurnakan berikut pedoman pembentuk istilah yang menyertainya.
12. Menghindari kata tutur
Kata tutur ialah kata yang biasa digunakan dalam percakapan sehari-hari secara informal, yaitu kata yang diucapkan secara bebas sejauh pihak yang diajak bicara bisa memahami dan menagkap maksud atau makna pembicaraan tersebut.
13. Menghindari kata dan istilah asing
Berita ditulis untuk dibaca atau di dengar, pembaca atau pendengar harus tahu arti dari makna setiap kata yang dibaca dan didengar. Dan biasanya berita banyak diselipi kata-kata asing, yaitu biasanya yang memahami makna itu sendiri hanya segelintir orang.
14. Pilih kata (diksi) yang tepat
Pilih kata (diksi) yang tepat yaitu kalimat yang disusun tidak hanya produktif tetapi juga tidak eluar dari asas efektivtas, yaitu setiap kata yang dipilih, harus tepat dan akurat sesuai dengan tujuan pesan pokok yang ingin disampaikan kepada kahalayak.
15. Menguatkan kalimat aktif
Kalimat aktif yang sifatnya mudah dipahami dan lebih disukai oleh khalayak pembaca dari pada kalimat yang pasif. Kalimat aktif juga mempermudah dan memperjelas pemahaman sehingga tidak menyesatkan dan mengaburkan pemahaman.
16. Menghindari kata atau istilah tekhnis
Karena ditujukan untuk semua lapisan masyarakat, maka bahasa jurnalistik harus sederhana, mudah dipahami, ringan dibaca, dan yang paling penting tidak membuat pusing khalayak pembaca.
17. Tunduk pada kaidah etika
Tunduk pada kaidah etika adalah salah satu fungsi utama pers yaitu, edukasi, mendidik, fungsi ini bukan saja harus tercermin pada materi atau isi berita, laporan gambar, dan artikel-artikelnya, melainkan harus tampak pada bahasanya.
B. Analisis teori
Mengacu pada buku Drs. AS Haris Sumadiria M.SI Bahasa Jurnalistik Panduan Praktis Penulis dan Jurnalis. Sejatinya sebuah berita harus sederhana, singkat, jelas dan menarik. Dalam penulisan pemilihan kata-kata dan kalimat agar tidak membuat bingung khalayak pembaca.
1. Jelas
Jelas berarti mudah di tangkap maksudnya tidak baur dan kabur.
Contoh : Kita Harus Menang (Bandung Ekspres hal-20)
• Jakarta- Sprit tempur para penggawa Indonesia meninggi menjelang bentrok superkrusial lawan Qatar pada kualifikasi piala dunia 2014 zona Asia grup E. malam ini, saat menjamu Qatar, Hamka Hamjah dkk barjanji bermain habis-habisan demi menjaga peluang lolos ke putaran berikutnya.( Sabtu 8 Oktober 2011 Bandung Ekspres hal-20)
Apabila mengacu pada teori bahasa dan karakteristik jurnalistik ada beberapa kata yang tidak Jelas seperti dkk dan meninggi seperti berikut ini.
• Jakarta- Sprit tempur para penggawa Indonesia meningkat menjelang bentrok superkrusial lawan Qatar pada kualifikasi piala dunia 2014 zona Asia grup E. malam ini, saat menjamu Qatar, Hamka Hamjah berjanji bermain habis-habisan demi menjaga peluang lolos ke putaran berikutnya.( Sabtu 8 Oktober 2011 Bandung Ekspres hal-20)
Karakteristik Bahasa Jurnalistik
Bahasa jurnalistik adalah bahasa yang di gunakan oleh para wartawan, redaktur, atau pengelola, media masa dalam menyusun dan menyajikan, memuat, menyiarkan, dan menayangkan berita serta laporan peristiwa atau pernyataan yang benar, actual, penting dan atau menarik dengan tujuan agar mudah dipahami isinya dan cepat di tangkap maknanya.(sumadiria, 2010: 1-7)
Secara spesifik, bahsa jurnalistik dapat di bedakan menurut bentuknya, yaitu bahasa jurnalistik surat kabar, bahasa jurnalistik tabloid, bahasa jurnalistik majalah, bahas jurnalistik radio siarana, bahsa jurnalistik televise, dan bahasa jurnalistik media media online internet.
Dari buku Drs. AS Haris Sumadiria M.SI Bahasa Jurnalistik Panduan Praktis Penulis dan Jurnalis di kemukakan ada 17 ciri utama bahasa jurnalistik, yakni sederhana, singkat, padat, lugas, jelas, jernih, menarik, demokratis, populis, logis, gramatikal, menghidari kata tutur, menghindari kata dan istilah asing, pilihan kata (diksi) yang tepat, mengutamakan kalimat aktif, menghindari kata atau istilah teknis, tunduk kepada kaidah etika. Namun pada tugas ini saya akan menganalisis penulisan lead dimedia cetak Bandung Ekspres edesi kamis 13 oktober, rabu 12 oktober 2011, selasa 11 oktober 2011, dan sabtu 8 oktober 2011. Pada rubric olah raga, akan mengemukakan 4 teori yakni singkat, jelas, menarik, dan sedrhana. Dari17 teori karakteristik bahsa jurnalistik yang ada. Berikut rinciannya.
1. Sederhana
Sederhana berarti selalu mengutamakan dan memilih kata atau kalimat yang paling banyak di ketahui maknanya oleh khalayak pembaca yang sangat heterogen. Kata-kata dan kalimat yang rumit tabu digunakan dalam bahasa jurnalistik.
2. Singkat
Singkat berarti langsung ke pokok masalah, tidak memboroskan waktu pembaca yang sangat berharga.
3. Padat
Setiap kalimat dan paragraph yang di tulis memuat banyak informasi penting dan menarik untuk khalayak pembaca.
4. Lugas
Lugas berarti tegas, tidak ambigu, sekaligus manghindari eufemisme atau penghalusan kata dan kalimat yang bisa membingungkan khalayak pembaca sehingga terjadi perbedaan persepsi dan kesalahan konklusi.
5. Jelas
Jelas berarti mudah di tangkap maksudnya tidak baur dan kabur.
6. Jernih
Jernih berarti bening, tembus pandang, transparan, jujur, tulus, tidak menyembunyikan sesuatu yang lain yang bersifat negative seperti prasangka atau fitnah.
7. Menarik
Bahsa jurnalistik harus menarik. Menarik artinya mampu membangkitkan minat dan perhatian pembaca, memicu selara pembaca. Bahsa jurnalistik bearpijak pada prinsip: menarik benar dan baku.
8. Demokratis
Demokratis dalam mbahasa jurnalistik tidak mengenai tingkatan, pangkat, kasta yaitu bahasa jurnalistik memperlakukan siapa pun apakah wakil DPR ataukah tukang ojek, bahkan pengemis dan pemuling secara sama.
9. Populis
Populis berarti setiap kata, istilah, atau kalimat yang tidak asing (akrab) di telinga, di mata, dan di pikiran khalayak pembaca, peandengar, atau pemirsa. Yaitu bahasa yang akrab diterima oleh semua lapisan masyarakat dalam memahaminya.
10. Logis
Logis berarti apa pun yang terdapat pada kata, istilah, kalimat, atau paragraph jurnalistik harus dapat diterima tanpa adanya pertentangan dengan akal sehat. Sekaligus mencerminkan nalar.
11. Gramatikal
Gramatikal berarti kata, istilah, atau kalimat apa pun yang dipakai dan dipilih dalam bahasa jurnalistik harus mengikuti kaidah tata bahasa baku. Bahasa baku yatu bahasa resmi yang sesuai dengan tata bahasa serta pedoman ejaan yang disempurnakan berikut pedoman pembentuk istilah yang menyertainya.
12. Menghindari kata tutur
Kata tutur ialah kata yang biasa digunakan dalam percakapan sehari-hari secara informal, yaitu kata yang diucapkan secara bebas sejauh pihak yang diajak bicara bisa memahami dan menagkap maksud atau makna pembicaraan tersebut.
13. Menghindari kata dan istilah asing
Berita ditulis untuk dibaca atau di dengar, pembaca atau pendengar harus tahu arti dari makna setiap kata yang dibaca dan didengar. Dan biasanya berita banyak diselipi kata-kata asing, yaitu biasanya yang memahami makna itu sendiri hanya segelintir orang.
14. Pilih kata (diksi) yang tepat
Pilih kata (diksi) yang tepat yaitu kalimat yang disusun tidak hanya produktif tetapi juga tidak eluar dari asas efektivtas, yaitu setiap kata yang dipilih, harus tepat dan akurat sesuai dengan tujuan pesan pokok yang ingin disampaikan kepada kahalayak.
15. Menguatkan kalimat aktif
Kalimat aktif yang sifatnya mudah dipahami dan lebih disukai oleh khalayak pembaca dari pada kalimat yang pasif. Kalimat aktif juga mempermudah dan memperjelas pemahaman sehingga tidak menyesatkan dan mengaburkan pemahaman.
16. Menghindari kata atau istilah tekhnis
Karena ditujukan untuk semua lapisan masyarakat, maka bahasa jurnalistik harus sederhana, mudah dipahami, ringan dibaca, dan yang paling penting tidak membuat pusing khalayak pembaca.
17. Tunduk pada kaidah etika
Tunduk pada kaidah etika adalah salah satu fungsi utama pers yaitu, edukasi, mendidik, fungsi ini bukan saja harus tercermin pada materi atau isi berita, laporan gambar, dan artikel-artikelnya, melainkan harus tampak pada bahasanya.
B. Analisis teori
Mengacu pada buku Drs. AS Haris Sumadiria M.SI Bahasa Jurnalistik Panduan Praktis Penulis dan Jurnalis. Sejatinya sebuah berita harus sederhana, singkat, jelas dan menarik. Dalam penulisan pemilihan kata-kata dan kalimat agar tidak membuat bingung khalayak pembaca.
1. Jelas
Jelas berarti mudah di tangkap maksudnya tidak baur dan kabur.
Contoh : Kita Harus Menang (Bandung Ekspres hal-20)
• Jakarta- Sprit tempur para penggawa Indonesia meninggi menjelang bentrok superkrusial lawan Qatar pada kualifikasi piala dunia 2014 zona Asia grup E. malam ini, saat menjamu Qatar, Hamka Hamjah dkk barjanji bermain habis-habisan demi menjaga peluang lolos ke putaran berikutnya.( Sabtu 8 Oktober 2011 Bandung Ekspres hal-20)
Apabila mengacu pada teori bahasa dan karakteristik jurnalistik ada beberapa kata yang tidak Jelas seperti dkk dan meninggi seperti berikut ini.
• Jakarta- Sprit tempur para penggawa Indonesia meningkat menjelang bentrok superkrusial lawan Qatar pada kualifikasi piala dunia 2014 zona Asia grup E. malam ini, saat menjamu Qatar, Hamka Hamjah berjanji bermain habis-habisan demi menjaga peluang lolos ke putaran berikutnya.( Sabtu 8 Oktober 2011 Bandung Ekspres hal-20)
Kamis, 26 Oktober 2017
Jenis Media Massa dan Komunikasi Massa
Jenis-Jenis Media Massa Beserta Contoh dan Fungsinya
Pengertian Komunikasi Massa
Sebelum beranjak lebih jauh, marilah kita pahami terlebih dulu mengenai arti komunikasi massa. Definisi Komunikasi massa secara harfiah terdiri dari dua kata, yakni kata komunikasi dan kata massa. Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses dalam penyampaian suatu pesan/ gagasan, sedangkan kata massa dapat diartikan sebagai jumlah orang yang banyak, dan tersebar dalam beberapa lokasi, tidak harus di lokasi yang sama.
Jadi dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa adalah suatu proses komunikasi yang menggunakan media/ saluran dalam menghubungkan antara pihak pemberi informasi (komunikator) dengan pihak penerima informasi secara massal dengan jumlah yang banyak, bersifat heterogen, terpencar, dan dapat menimbulkan efek tertentu.
Komunikasi tersebut dapat melalui berbagai jenis media modern, seperti surat kabar serta film-film yang sering dipertunjukkan di gedung bioskop. Salah satu pakar mengatakan bahwa selain media massa modern di atas juga terdapat media massa tradisional yakni meliputi teater rakyat, dongeng, maupun juru pantun.
Karakteristik Komunikasi Massa
Sebelum seseorang memutuskan untuk menggunakan media massa sebagai alat untuk berkomunikasi, alangkah baiknya orang tersebut mengetahui dan memahami apa sajakarakteristik komunikasi massa. Karakteristik yang pertama, komunikasi yang bersifat umum. Pada karakteristik ini, pesan komunikasi yang akan disampaikan melalui media massa merupakan pesan yang terbuka dan umum untuk semua orang.
Kedua, yakni komunikasi yang bersifat heterogen, dengan massa yang terdiri dari berbagai masyarakat yang berbeda seperti jenis kelamin, umur, pendidikan, agama, pekerjaan hingga latar belakang budaya yang beragam. Ciri komunikasi massa ketiga yaitu yang bersifat satu arah. Dengan komunikasi yang melalui media, maka seorang komunikator dan para komunikan tidak dapat melakukan interaksi secara langsung. Sang komunikator aktif dalam menyampaikan informasi, sedangkan para komunikan aktif pula dalam menerima informasi tersebut, dan keduanya tidak dapat berinteraksi dan berdialog seperti komunikasi antar personal. Oleh karena itu, komunikasi tersebut bersifat searah.
Dan karakteristik yang terakhir yaitu timbulnya kekompakan. Dengan adanya komunikasi massa ini, akan menimbulkan massa yang dapat kompak/serempak. Maksudnya, kekompakan kontak dengan banyaknya warga penduduk yang terdiri dari berbagai tempat tinggal dan jarak yang cukup jauh dari sang komunikator.
Contoh Komunikasi Massa
Setelah kita mengetahui beberapa karakteristik di atas, selanjutnya kita akan mengetahui apa saja contoh kasus komunikasi massa. Contohnya yakni pada adanya petisi pemberhentian tayangan YKS di TV. Acara tersebut dinilai telah meresahkan warga. Pasalnya, tayangan tersebut tidaklah memberikan tayangan yang mendidik, malah memberikan tayangan yang dapat merusak moral, seperti guyonan yang tidak beretika, goyangan, hingga tayangan yang vulgar.
Dengan kasus di atas, muncullah sebuah petisi yang menyatakan pemberhentian tayangan YKS. Alhasil, sebanyak 26.000 orang setuju bahwa tayangan tersebut diberhentikan. Kasus tersebut merupakan salah satu contoh komunikasi massa yang terjadi melalui siaran televisi.kan komentar dan juga sarannya sehingga saya dapat bertukar pikiran dengan para pembaca sekalian sehingga dapat membuat tulisan-tulisan yang bermanfaat bagi kita bersama. Salam Kenal dan Enjoy!!!!
Media massa adalah penyampaian mengenai informasi-informasi, pikiran, gagasan maupun komunikasi melalui perantara (media) kepada masyarakat umum.
Berikut adalah jenis-jenis media massa beserta contoh dan fungsinya :
1. Media Cetak
Media Cetak adalah media yang terdiri dari lembaran kertas yang tertulis dengan sejumlah kata, kalimat, gambar, dan wacana yang ditata rapi serta berisikan berbagai macam informasi-informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi, hiburan, tips, lapangan pekerjaan, bisnis, aspirasi, opini, promosi dan juga mengenai kejadian di dalam dan luar negara.
Berikut adalah beberapa contoh media cetak beserta fungsinya :
a. Surat kabar
Fungsinya :
1. Publishing the news (menerbitkan/menyiarkan berita/informasi).
2. Commeting On the news (memberikan komentar terhadap suatu
berita/informasi).
3. Entertaining Readers (menghibur pembaca).
4. Helping Readers (tips untuk pembaca bagaimana cara melakukan
sesuatu).
5. Publishing Advertising (menerbitkan/menyiarkan barang dan jasa yang
ditawarkan kepada publik dengan menyewa ruang dan waktu)
b. Majalah
Fungsi :
1. Majalah sebagai media komunikasi.
2. Majalah sebagai penyalur aspirasi setiap orang.
3. Majalah sebagai penyemai demokrasi.
4. Majalah sebagai media promosi.
5. Majalah sebagai media pembelajaran berbasis baca-tulis.
6. Majalah sebagai media penyaluran bakat dalam bidang penulisan.
7. Majalah sebagai peningkatan kreatifitas.
8. Majalah sebagai penghibur.
c. Tabloid
Fungsi :
1. To Inform (Untuk Menginformasikan).
2. To educate (Untuk Mendidik/Pendidikan).
3. To entertaining (Untuk Hiburan).
d. Buku Teks
Fungsi :
Sebagai alat bantu siswa untuk memahami dan belajar dari hal-hal yang dibaca dan untuk memahami dunia (di luar dirinya).
e. Newsletter
Fungsi :
1. Memotifasi karyawan/anggota perusahaan/organisasi/ lembaga/komunitas lainnya
untuk meningkatkan kinerjanya.
2. Menumbuhkan self of belonging (rasa memiliki) terhadap perusahaan/organisasi
/lembaga /komunitas.
3. Menjamin arus komunikasi efektif.
4. Menampung dan menyampaikan aspirasi anggota.
5. Menyampaikan instruksi/informasi dari atasan.
6. Menyampaikan pengumuman penting.
f. Buletin
Fungsi :
Memberikan informasi mengenai kegiatan-kegiatan baik yang diselenggarakan di lingkungan tentang perkembangan suatu topik atau aspek tertentu.
2. Media Elektronik
Media Elektronik adalah sarana komunikasi yang mempergunakan peralatan elektronik sebagai perantara dalam penyampaian informasi.
Berikut adalah beberapa contoh media elektronik dan fungsinya :
a. Televisi
Fungsi :
1. Sebagai sarana memperoleh informasi aktual dan faktual.
2. Sebagai sarana hiburan seperti tontonan film, musik, dan humor.
3. Sebagai sarana menyampaikan pendapat dan berbagi.
4. Sebagai media belajar seperti tv education dan program siaran pendidikan.
b. Radio
Fungsi :
1. Sebagai sarana penyampaian informasi.
2. Untuk menghibur misalnya musik, humor serta berita dan berbagai informasi lainnya.
c. Handphone
Fungsi :
1. Sebagai alat hitung (menggantikan kalkulator).
2. Sebagai alat bantu menterjemah bahasa secara digital.
3. Sebagai sarana bimbingan siswa.
4. Sebagai alat mengambil gambar/foto untuk bahan belajar.
5. Ponsel kini bisa disamakan dengan komputer kecil – bisa mengecek email, melakukan pencarian on-line
KOMUNIKASI MASSA
Pengertian komunikasi massa : karakteristik dan contohnya – Komunikasi massa berperan penting sebagai proses dalam membuat dan menyebarluaskan suatu pesan maupun informasi ke khalayak publik. Seiring dengan berkembangnya sistem informasi dan semakin canggihnya teknologi membuat informasi dapat kita peroleh dengan cepat dan menyebar hampir di penjuru dunia. Media masa memiliki wewenang tunggal dalam hal menyeleksi, memproduksi, serta menyampaikan informasi tersebut pada khalayak umum. Bagi anda yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai seluk beluk komunikasi massa maka simaklah uraian berikut.
Pengertian Komunikasi Massa
Sebelum beranjak lebih jauh, marilah kita pahami terlebih dulu mengenai arti komunikasi massa. Definisi Komunikasi massa secara harfiah terdiri dari dua kata, yakni kata komunikasi dan kata massa. Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses dalam penyampaian suatu pesan/ gagasan, sedangkan kata massa dapat diartikan sebagai jumlah orang yang banyak, dan tersebar dalam beberapa lokasi, tidak harus di lokasi yang sama.
Jadi dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa adalah suatu proses komunikasi yang menggunakan media/ saluran dalam menghubungkan antara pihak pemberi informasi (komunikator) dengan pihak penerima informasi secara massal dengan jumlah yang banyak, bersifat heterogen, terpencar, dan dapat menimbulkan efek tertentu.
Komunikasi tersebut dapat melalui berbagai jenis media modern, seperti surat kabar serta film-film yang sering dipertunjukkan di gedung bioskop. Salah satu pakar mengatakan bahwa selain media massa modern di atas juga terdapat media massa tradisional yakni meliputi teater rakyat, dongeng, maupun juru pantun.
Karakteristik Komunikasi Massa
Sebelum seseorang memutuskan untuk menggunakan media massa sebagai alat untuk berkomunikasi, alangkah baiknya orang tersebut mengetahui dan memahami apa sajakarakteristik komunikasi massa. Karakteristik yang pertama, komunikasi yang bersifat umum. Pada karakteristik ini, pesan komunikasi yang akan disampaikan melalui media massa merupakan pesan yang terbuka dan umum untuk semua orang.
Kedua, yakni komunikasi yang bersifat heterogen, dengan massa yang terdiri dari berbagai masyarakat yang berbeda seperti jenis kelamin, umur, pendidikan, agama, pekerjaan hingga latar belakang budaya yang beragam. Ciri komunikasi massa ketiga yaitu yang bersifat satu arah. Dengan komunikasi yang melalui media, maka seorang komunikator dan para komunikan tidak dapat melakukan interaksi secara langsung. Sang komunikator aktif dalam menyampaikan informasi, sedangkan para komunikan aktif pula dalam menerima informasi tersebut, dan keduanya tidak dapat berinteraksi dan berdialog seperti komunikasi antar personal. Oleh karena itu, komunikasi tersebut bersifat searah.
Dan karakteristik yang terakhir yaitu timbulnya kekompakan. Dengan adanya komunikasi massa ini, akan menimbulkan massa yang dapat kompak/serempak. Maksudnya, kekompakan kontak dengan banyaknya warga penduduk yang terdiri dari berbagai tempat tinggal dan jarak yang cukup jauh dari sang komunikator.
Contoh Komunikasi Massa
Setelah kita mengetahui beberapa karakteristik di atas, selanjutnya kita akan mengetahui apa saja contoh kasus komunikasi massa. Contohnya yakni pada adanya petisi pemberhentian tayangan YKS di TV. Acara tersebut dinilai telah meresahkan warga. Pasalnya, tayangan tersebut tidaklah memberikan tayangan yang mendidik, malah memberikan tayangan yang dapat merusak moral, seperti guyonan yang tidak beretika, goyangan, hingga tayangan yang vulgar.
Dengan kasus di atas, muncullah sebuah petisi yang menyatakan pemberhentian tayangan YKS. Alhasil, sebanyak 26.000 orang setuju bahwa tayangan tersebut diberhentikan. Kasus tersebut merupakan salah satu contoh komunikasi massa yang terjadi melalui siaran televisi.
Pengertian Komunikasi Massa
Sebelum beranjak lebih jauh, marilah kita pahami terlebih dulu mengenai arti komunikasi massa. Definisi Komunikasi massa secara harfiah terdiri dari dua kata, yakni kata komunikasi dan kata massa. Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses dalam penyampaian suatu pesan/ gagasan, sedangkan kata massa dapat diartikan sebagai jumlah orang yang banyak, dan tersebar dalam beberapa lokasi, tidak harus di lokasi yang sama.
Jadi dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa adalah suatu proses komunikasi yang menggunakan media/ saluran dalam menghubungkan antara pihak pemberi informasi (komunikator) dengan pihak penerima informasi secara massal dengan jumlah yang banyak, bersifat heterogen, terpencar, dan dapat menimbulkan efek tertentu.
Komunikasi tersebut dapat melalui berbagai jenis media modern, seperti surat kabar serta film-film yang sering dipertunjukkan di gedung bioskop. Salah satu pakar mengatakan bahwa selain media massa modern di atas juga terdapat media massa tradisional yakni meliputi teater rakyat, dongeng, maupun juru pantun.
Karakteristik Komunikasi Massa
Sebelum seseorang memutuskan untuk menggunakan media massa sebagai alat untuk berkomunikasi, alangkah baiknya orang tersebut mengetahui dan memahami apa sajakarakteristik komunikasi massa. Karakteristik yang pertama, komunikasi yang bersifat umum. Pada karakteristik ini, pesan komunikasi yang akan disampaikan melalui media massa merupakan pesan yang terbuka dan umum untuk semua orang.
Kedua, yakni komunikasi yang bersifat heterogen, dengan massa yang terdiri dari berbagai masyarakat yang berbeda seperti jenis kelamin, umur, pendidikan, agama, pekerjaan hingga latar belakang budaya yang beragam. Ciri komunikasi massa ketiga yaitu yang bersifat satu arah. Dengan komunikasi yang melalui media, maka seorang komunikator dan para komunikan tidak dapat melakukan interaksi secara langsung. Sang komunikator aktif dalam menyampaikan informasi, sedangkan para komunikan aktif pula dalam menerima informasi tersebut, dan keduanya tidak dapat berinteraksi dan berdialog seperti komunikasi antar personal. Oleh karena itu, komunikasi tersebut bersifat searah.
Dan karakteristik yang terakhir yaitu timbulnya kekompakan. Dengan adanya komunikasi massa ini, akan menimbulkan massa yang dapat kompak/serempak. Maksudnya, kekompakan kontak dengan banyaknya warga penduduk yang terdiri dari berbagai tempat tinggal dan jarak yang cukup jauh dari sang komunikator.
Contoh Komunikasi Massa
Setelah kita mengetahui beberapa karakteristik di atas, selanjutnya kita akan mengetahui apa saja contoh kasus komunikasi massa. Contohnya yakni pada adanya petisi pemberhentian tayangan YKS di TV. Acara tersebut dinilai telah meresahkan warga. Pasalnya, tayangan tersebut tidaklah memberikan tayangan yang mendidik, malah memberikan tayangan yang dapat merusak moral, seperti guyonan yang tidak beretika, goyangan, hingga tayangan yang vulgar.
Dengan kasus di atas, muncullah sebuah petisi yang menyatakan pemberhentian tayangan YKS. Alhasil, sebanyak 26.000 orang setuju bahwa tayangan tersebut diberhentikan. Kasus tersebut merupakan salah satu contoh komunikasi massa yang terjadi melalui siaran televisi.kan komentar dan juga sarannya sehingga saya dapat bertukar pikiran dengan para pembaca sekalian sehingga dapat membuat tulisan-tulisan yang bermanfaat bagi kita bersama. Salam Kenal dan Enjoy!!!!
Media massa adalah penyampaian mengenai informasi-informasi, pikiran, gagasan maupun komunikasi melalui perantara (media) kepada masyarakat umum.
Berikut adalah jenis-jenis media massa beserta contoh dan fungsinya :
1. Media Cetak
Media Cetak adalah media yang terdiri dari lembaran kertas yang tertulis dengan sejumlah kata, kalimat, gambar, dan wacana yang ditata rapi serta berisikan berbagai macam informasi-informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi, hiburan, tips, lapangan pekerjaan, bisnis, aspirasi, opini, promosi dan juga mengenai kejadian di dalam dan luar negara.
Berikut adalah beberapa contoh media cetak beserta fungsinya :
a. Surat kabar
Fungsinya :
1. Publishing the news (menerbitkan/menyiarkan berita/informasi).
2. Commeting On the news (memberikan komentar terhadap suatu
berita/informasi).
3. Entertaining Readers (menghibur pembaca).
4. Helping Readers (tips untuk pembaca bagaimana cara melakukan
sesuatu).
5. Publishing Advertising (menerbitkan/menyiarkan barang dan jasa yang
ditawarkan kepada publik dengan menyewa ruang dan waktu)
b. Majalah
Fungsi :
1. Majalah sebagai media komunikasi.
2. Majalah sebagai penyalur aspirasi setiap orang.
3. Majalah sebagai penyemai demokrasi.
4. Majalah sebagai media promosi.
5. Majalah sebagai media pembelajaran berbasis baca-tulis.
6. Majalah sebagai media penyaluran bakat dalam bidang penulisan.
7. Majalah sebagai peningkatan kreatifitas.
8. Majalah sebagai penghibur.
c. Tabloid
Fungsi :
1. To Inform (Untuk Menginformasikan).
2. To educate (Untuk Mendidik/Pendidikan).
3. To entertaining (Untuk Hiburan).
d. Buku Teks
Fungsi :
Sebagai alat bantu siswa untuk memahami dan belajar dari hal-hal yang dibaca dan untuk memahami dunia (di luar dirinya).
e. Newsletter
Fungsi :
1. Memotifasi karyawan/anggota perusahaan/organisasi/ lembaga/komunitas lainnya
untuk meningkatkan kinerjanya.
2. Menumbuhkan self of belonging (rasa memiliki) terhadap perusahaan/organisasi
/lembaga /komunitas.
3. Menjamin arus komunikasi efektif.
4. Menampung dan menyampaikan aspirasi anggota.
5. Menyampaikan instruksi/informasi dari atasan.
6. Menyampaikan pengumuman penting.
f. Buletin
Fungsi :
Memberikan informasi mengenai kegiatan-kegiatan baik yang diselenggarakan di lingkungan tentang perkembangan suatu topik atau aspek tertentu.
2. Media Elektronik
Media Elektronik adalah sarana komunikasi yang mempergunakan peralatan elektronik sebagai perantara dalam penyampaian informasi.
Berikut adalah beberapa contoh media elektronik dan fungsinya :
a. Televisi
Fungsi :
1. Sebagai sarana memperoleh informasi aktual dan faktual.
2. Sebagai sarana hiburan seperti tontonan film, musik, dan humor.
3. Sebagai sarana menyampaikan pendapat dan berbagi.
4. Sebagai media belajar seperti tv education dan program siaran pendidikan.
b. Radio
Fungsi :
1. Sebagai sarana penyampaian informasi.
2. Untuk menghibur misalnya musik, humor serta berita dan berbagai informasi lainnya.
c. Handphone
Fungsi :
1. Sebagai alat hitung (menggantikan kalkulator).
2. Sebagai alat bantu menterjemah bahasa secara digital.
3. Sebagai sarana bimbingan siswa.
4. Sebagai alat mengambil gambar/foto untuk bahan belajar.
5. Ponsel kini bisa disamakan dengan komputer kecil – bisa mengecek email, melakukan pencarian on-line
KOMUNIKASI MASSA
Pengertian komunikasi massa : karakteristik dan contohnya – Komunikasi massa berperan penting sebagai proses dalam membuat dan menyebarluaskan suatu pesan maupun informasi ke khalayak publik. Seiring dengan berkembangnya sistem informasi dan semakin canggihnya teknologi membuat informasi dapat kita peroleh dengan cepat dan menyebar hampir di penjuru dunia. Media masa memiliki wewenang tunggal dalam hal menyeleksi, memproduksi, serta menyampaikan informasi tersebut pada khalayak umum. Bagi anda yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai seluk beluk komunikasi massa maka simaklah uraian berikut.
Pengertian Komunikasi Massa
Sebelum beranjak lebih jauh, marilah kita pahami terlebih dulu mengenai arti komunikasi massa. Definisi Komunikasi massa secara harfiah terdiri dari dua kata, yakni kata komunikasi dan kata massa. Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses dalam penyampaian suatu pesan/ gagasan, sedangkan kata massa dapat diartikan sebagai jumlah orang yang banyak, dan tersebar dalam beberapa lokasi, tidak harus di lokasi yang sama.
Jadi dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa adalah suatu proses komunikasi yang menggunakan media/ saluran dalam menghubungkan antara pihak pemberi informasi (komunikator) dengan pihak penerima informasi secara massal dengan jumlah yang banyak, bersifat heterogen, terpencar, dan dapat menimbulkan efek tertentu.
Komunikasi tersebut dapat melalui berbagai jenis media modern, seperti surat kabar serta film-film yang sering dipertunjukkan di gedung bioskop. Salah satu pakar mengatakan bahwa selain media massa modern di atas juga terdapat media massa tradisional yakni meliputi teater rakyat, dongeng, maupun juru pantun.
Karakteristik Komunikasi Massa
Sebelum seseorang memutuskan untuk menggunakan media massa sebagai alat untuk berkomunikasi, alangkah baiknya orang tersebut mengetahui dan memahami apa sajakarakteristik komunikasi massa. Karakteristik yang pertama, komunikasi yang bersifat umum. Pada karakteristik ini, pesan komunikasi yang akan disampaikan melalui media massa merupakan pesan yang terbuka dan umum untuk semua orang.
Kedua, yakni komunikasi yang bersifat heterogen, dengan massa yang terdiri dari berbagai masyarakat yang berbeda seperti jenis kelamin, umur, pendidikan, agama, pekerjaan hingga latar belakang budaya yang beragam. Ciri komunikasi massa ketiga yaitu yang bersifat satu arah. Dengan komunikasi yang melalui media, maka seorang komunikator dan para komunikan tidak dapat melakukan interaksi secara langsung. Sang komunikator aktif dalam menyampaikan informasi, sedangkan para komunikan aktif pula dalam menerima informasi tersebut, dan keduanya tidak dapat berinteraksi dan berdialog seperti komunikasi antar personal. Oleh karena itu, komunikasi tersebut bersifat searah.
Dan karakteristik yang terakhir yaitu timbulnya kekompakan. Dengan adanya komunikasi massa ini, akan menimbulkan massa yang dapat kompak/serempak. Maksudnya, kekompakan kontak dengan banyaknya warga penduduk yang terdiri dari berbagai tempat tinggal dan jarak yang cukup jauh dari sang komunikator.
Contoh Komunikasi Massa
Setelah kita mengetahui beberapa karakteristik di atas, selanjutnya kita akan mengetahui apa saja contoh kasus komunikasi massa. Contohnya yakni pada adanya petisi pemberhentian tayangan YKS di TV. Acara tersebut dinilai telah meresahkan warga. Pasalnya, tayangan tersebut tidaklah memberikan tayangan yang mendidik, malah memberikan tayangan yang dapat merusak moral, seperti guyonan yang tidak beretika, goyangan, hingga tayangan yang vulgar.
Dengan kasus di atas, muncullah sebuah petisi yang menyatakan pemberhentian tayangan YKS. Alhasil, sebanyak 26.000 orang setuju bahwa tayangan tersebut diberhentikan. Kasus tersebut merupakan salah satu contoh komunikasi massa yang terjadi melalui siaran televisi.
Senin, 23 Oktober 2017
Perkembangan Jurnalistik Olahraga
Perkembangan Jurnalistik Olahraga
Ilustra untuk menunjukkan kemampuan mereka menjadi wartawan olahraga.
Seiring perkembangan teknologi informasi, citizen journalism berkembang dengan hadirnya blog. Para wartawan lepas ini kerap kali menulis beritanya dalam blog pribadi, tak lagi mengirimkannya ke media massa terdekat. Mereka yang memiliki video pertandingan bisa mengirimkannya ke stasiun televisi dan mendapatkan bayaran setimpal.si jurnalistik olahraga
Berbicara mengenai jurnalistik olahraga tidak pernah terlepas dari kegiatan menulis berita olahraga dalam surat kabar atau laporan dan liputan seputar olahraga yang dibuat media televisi. Olahraga merupakan sebuah bahan yang memiliki banyak celah untuk dibuat tulisan dan liputan jurnalistiknya.
Organisasi-Organisasi Jurnalistik Olahraga
Hampir semua negara memiliki asosiasi jurnalistik olah raga sendiri. Sebagian besar cabang olahraga pun memiliki klub sendiri dengan asosiasi khusus untuk para jurnalisnya. Organisasi-organisasi ini berusaha menjaga standar provisi pres dalam kegiatan-kegiatan olahraga, mengatur prosedur akreditasi yang adil, dan untuk merayakan standar tinggi bagi jurnalisme olahraga.
Di Inggris, asosiasi jurnalis olahraga yang disebut Sport Journalists' Association sudah ada sejak tahun 1948. Organisasi ini kerap kali memberikan penghargaan bergengsi bagi para olahragawan dan olahragawati dalam setahun periode. Ia juga menyelenggarakan British Sports Journalism Awards, yang merupakan 'Piala Oscar'-nya dunia olahraga. Acara pemberian penghargaan ini biasanya diselenggarakan setiap bulan Maret. Dahulunya, organisasi ini bernama Sports Writers' Association. Pemimpin organisasi ini adalah Sir Michael Parkinson, seorang kolumnis sekaligus penyiar. Sport Journalists' Association mewakili media olahraga Inggris dalam panitia pelapor pers British Olympic Association dan berperan sebagai konsultan bagi penyelenggara acara-acara olahraga besar yang membutuhkan pendampingan dari media.
Sementara itu di tingkat dunia, ada International Sport Press Association atau Asosiasi Pers Olahraga Internasional. Asosiasi ini dibentuk pada tahun 1924 ketika pelaksanaan Lomba Olimpiade di Paris. Asosiasi ini tepatnya dicetuskan di markas Asosiasi Olahraga Prancis oleh Reichel, kepala jurnalisme olahraga Paris dan seorang wartawan Belgia, Victor Boin.
Tujuan awal AIPS adalah untuk meningkatkan kerja sama antar-anggotanya dalam hal jurnalisme olahraga dan kepentingan profesional lainnya, untuk memperkuat persahabatan, solidaritas, dan kesamaan minat antara para wartawan olahraga di seluruh dunia, dan untuk memastikan kondisi kerja yang paling baik bagi para anggotanya.
Akses Para Wartawan Jurnalistik Olahraga
Sementara itu di berbagai belahan dunia lainnya, peran jurnalis olahraga kerap kali hampir tidak ditoleransi oleh para klub dan pemain. Misalnya, berlawanan dengan perjanjian pada Liga Premier Inggris, para manajer yang terkenal seperti Sir Alex Ferguson dari MU dan Harry Redknapp dari Tottenham Hotspur, menolak melakukan wawancara usai pertandingan dengan pihak BBC, yang sebenarnya memiliki hak untuk mewawancarai mereka. Sebagaimana wartawan bidang lainnya, wartawan bidang olahraga juga harus melibatkan proses investigasi dalam berita mereka; tidak hanya menyandarkan berita dari konferensi pers dan pernyataan-pernyataan resmi tim olahraga tertentu.
Para Bintang Lapangan dalam Jurnalistik Olahraga
Setelah Perang Dunia II, kolom olahraga di harian nasional Inggris dan harian Minggu terus berkembang, hingga tahap di mana banyak koran menyediakan bagian khusus untuk berita olahraga. Beberapa halaman khusus jurnalistik olah raga dalam sebuah koran menjadi tren beberapa belas tahun di masa itu, sampai akhirnya jurnalistik televisi merebut peran media cetak dalam menyuguhkan berita olahraga.
Beberapa surat kabar, seperti The Sunday Times, mulai mengadaptasi kebijakan mempekerjakan mantan bintang lapangan sebagai kolumnis, dengan metode ghostwriting. Namun rupanya beberapa kolum ghostwriting semacam itu sedikit menurunkan reputasi jurnalistik olahraga. Meski demikian, praktik penulisan kolom olahraga seperti ini masih terus dilakukan. Seiring perkembangannya, banyak kolom olahraga ghostwriting yang dibuat oleh agensi olahraga independen yang mempekerjakan para bintang lapangan berdasarkan kontrak.
Contoh Berita Jurnalistik Olahraga Indonesia: Kebijakan Naturalisasi PSSI
Di Indonesia, berita seputar jurnalistik olah raga cenderung ramai jika tengah berlangsung suatu event yang mengikutsertakan para atlet olahraga dari negara kita. Sebut saja ketika berlangsungnya event ASEAN Games atau event turnamen sepak bola antarnegara di Asia Tenggara, AFF Suzuki Cup. Semua media berlomba membuat laporan jurnalistik olah raga mengenai perolehan medali sementara atau hasil pertandingan sepak bola.
Saat ini, yang menarik untuk dibuat jurnalistik olah raga bukanlah peringkat Indonesia di kancah olahraga Asia, melainkan sebuah langkah baru yang diambil oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terkait kebijakan naturalisasi pemain. Kebijakan naturalisasi yang sudah dilakukan PSSI menuai pro dan kontra. Pihak yang pro menilai bahwa ini merupakan langkah tepat yang diambil PSSI untuk mengakhiri seret prestasi persepakbolaan negeri ini.
Para pemain naturalisasi yang diikutsertakan dalam Timnas diharapkan mampu mengangkat derajat PSSI sekaligus menjadi stimulus bagi pemain muda untuk bisa lebih semangat dalam mengejar prestasi. Pihak yang kontra tentu saja menyayangkan keputusan yang diambil PSSI ini. Mereka menilai lebih baik memperbaiki program pembinaan pemain muda daripada menggunakan cara instan untuk meraih sebuah prestasi. Mereka menganggap masih banyak anak negeri yang memiliki potensi yang belum tergali karena mandeknya program pembinaan usia muda.
Tanpa mengesampingkan perdebatan pro dan kontra seputar kebijakan naturalisasi tadi, alangkah baiknya kita sedikit mengamati fakta yang terjadi di tubuh PSSI pascapenerapan kebijakan naturalisasi ini. Mungkin, cermin pertama yang layak dijadikan bahan berkaca dari kebijakan ini tak lain dan tak bukan adalah keikutsertaan Timnas PSSI di ajang AFF Suzuki Cup.
Tak dapat dipungkiri, prestasi gemilang yang tengah diraih Timnas tak lepas dari peran dua pemain naturalisasi yang dimiliki PSSI. Meskipun demikian, peran kedua pemain naturalisasi tadi tidaklah berarti jika tidak ditopang oleh permainan indah anak negeri sendiri. Setidaknya, ada motivasi dan semangat lebih yang dirasakan anak-anak negeri ini dari kehadiran dua pemain naturalisasi tersebut.
Termin kedua yang bisa dijadikan bahan berkaca selanjutnya tentu saja animo masyarakat kita yang begitu besar terhadap perkembangan Timnas PSSI saat ini. Jangan mengelak, semua tahu bahwa masyarakat Indonesia sebenarnya sudah haus sekali akan sebuah prestasi membanggakan dari Timnas PSSI. Oleh sebab itu, tak heran jika 80.000 kursi yang tersedia di stadion utama Gelora Bung Karno penuh sesak dijejali masa yang rindu prestasi.
Pro kontra seputar kebijakan naturalisasi sedianya bisa disikapi lebih bijak oleh berbagai pihak. PSSI yang mengeluarkan kebijakan ini haruslah menanggapi masukan untuk memperbaiki program pembinaan pemain muda saat ini. Pun dengan berbagai pihak yang menentang kebijakan ini, tak ada salahnya jika sambil menunggu pemain muda kita "matang", kita memanfaatkan dulu pemain naturalisasi ini? Toh, tujuan utama kedua pihak ini pun tentu sama, yakni menciptakan prestasi membanggakan.
Citizen Journalism dalam Jurnalistik Olahraga
Pada tahun 1970-an dan 1980-an, muncul jenis baru jurnalisme di Eropa, yakni citizen journalism. Jurnalisme ini mengacu pada siapa pun yang bisa menuliskan laporan berita jurnalistik yang ideal untuk diberitakan. Dalam jurnalistik olahraga pun demikian. Para penggemar olahraga yang memiliki kemampuan menulis diberikan kesempatan untuk menunjukkan kemampuan mereka menjadi wartawan olahraga.
Seiring perkembangan teknologi informasi, citizen journalism berkembang dengan hadirnya blog. Para wartawan lepas ini kerap kali menulis beritanya dalam blog pribadi, tak lagi mengirimkannya ke media massa terdekat. Mereka yang memiliki video pertandingan bisa mengirimkannya ke stasiun televisi dan mendapatkan bayaran setimpal.
Ilustra untuk menunjukkan kemampuan mereka menjadi wartawan olahraga.
Seiring perkembangan teknologi informasi, citizen journalism berkembang dengan hadirnya blog. Para wartawan lepas ini kerap kali menulis beritanya dalam blog pribadi, tak lagi mengirimkannya ke media massa terdekat. Mereka yang memiliki video pertandingan bisa mengirimkannya ke stasiun televisi dan mendapatkan bayaran setimpal.si jurnalistik olahraga
Berbicara mengenai jurnalistik olahraga tidak pernah terlepas dari kegiatan menulis berita olahraga dalam surat kabar atau laporan dan liputan seputar olahraga yang dibuat media televisi. Olahraga merupakan sebuah bahan yang memiliki banyak celah untuk dibuat tulisan dan liputan jurnalistiknya.
Organisasi-Organisasi Jurnalistik Olahraga
Hampir semua negara memiliki asosiasi jurnalistik olah raga sendiri. Sebagian besar cabang olahraga pun memiliki klub sendiri dengan asosiasi khusus untuk para jurnalisnya. Organisasi-organisasi ini berusaha menjaga standar provisi pres dalam kegiatan-kegiatan olahraga, mengatur prosedur akreditasi yang adil, dan untuk merayakan standar tinggi bagi jurnalisme olahraga.
Di Inggris, asosiasi jurnalis olahraga yang disebut Sport Journalists' Association sudah ada sejak tahun 1948. Organisasi ini kerap kali memberikan penghargaan bergengsi bagi para olahragawan dan olahragawati dalam setahun periode. Ia juga menyelenggarakan British Sports Journalism Awards, yang merupakan 'Piala Oscar'-nya dunia olahraga. Acara pemberian penghargaan ini biasanya diselenggarakan setiap bulan Maret. Dahulunya, organisasi ini bernama Sports Writers' Association. Pemimpin organisasi ini adalah Sir Michael Parkinson, seorang kolumnis sekaligus penyiar. Sport Journalists' Association mewakili media olahraga Inggris dalam panitia pelapor pers British Olympic Association dan berperan sebagai konsultan bagi penyelenggara acara-acara olahraga besar yang membutuhkan pendampingan dari media.
Sementara itu di tingkat dunia, ada International Sport Press Association atau Asosiasi Pers Olahraga Internasional. Asosiasi ini dibentuk pada tahun 1924 ketika pelaksanaan Lomba Olimpiade di Paris. Asosiasi ini tepatnya dicetuskan di markas Asosiasi Olahraga Prancis oleh Reichel, kepala jurnalisme olahraga Paris dan seorang wartawan Belgia, Victor Boin.
Tujuan awal AIPS adalah untuk meningkatkan kerja sama antar-anggotanya dalam hal jurnalisme olahraga dan kepentingan profesional lainnya, untuk memperkuat persahabatan, solidaritas, dan kesamaan minat antara para wartawan olahraga di seluruh dunia, dan untuk memastikan kondisi kerja yang paling baik bagi para anggotanya.
Akses Para Wartawan Jurnalistik Olahraga
Dalam acara olahraga profesional maupun kampus di Amerika Serikat, para wartawan jurnalistik olah raga diperbolehkan masuk ke dalam ruang loker untuk mewawancarai pemain dan pelatih setelah permainan selesai. Tim-tim olahraga dalam hal ini pun harus memberikan dukungan informasi lengkap bagi para wartawan. Bagi acara-acara olahraga seperti hoki es, American Football, basket rx, dan baseball, wartawan dan media memiliki peran penting. Semakin diekspos suatu acara, semakin banyak tiket yang terjual, begitu juga dengan suvenir.
Sementara itu di berbagai belahan dunia lainnya, peran jurnalis olahraga kerap kali hampir tidak ditoleransi oleh para klub dan pemain. Misalnya, berlawanan dengan perjanjian pada Liga Premier Inggris, para manajer yang terkenal seperti Sir Alex Ferguson dari MU dan Harry Redknapp dari Tottenham Hotspur, menolak melakukan wawancara usai pertandingan dengan pihak BBC, yang sebenarnya memiliki hak untuk mewawancarai mereka. Sebagaimana wartawan bidang lainnya, wartawan bidang olahraga juga harus melibatkan proses investigasi dalam berita mereka; tidak hanya menyandarkan berita dari konferensi pers dan pernyataan-pernyataan resmi tim olahraga tertentu.
Para Bintang Lapangan dalam Jurnalistik Olahraga
Setelah Perang Dunia II, kolom olahraga di harian nasional Inggris dan harian Minggu terus berkembang, hingga tahap di mana banyak koran menyediakan bagian khusus untuk berita olahraga. Beberapa halaman khusus jurnalistik olah raga dalam sebuah koran menjadi tren beberapa belas tahun di masa itu, sampai akhirnya jurnalistik televisi merebut peran media cetak dalam menyuguhkan berita olahraga.
Beberapa surat kabar, seperti The Sunday Times, mulai mengadaptasi kebijakan mempekerjakan mantan bintang lapangan sebagai kolumnis, dengan metode ghostwriting. Namun rupanya beberapa kolum ghostwriting semacam itu sedikit menurunkan reputasi jurnalistik olahraga. Meski demikian, praktik penulisan kolom olahraga seperti ini masih terus dilakukan. Seiring perkembangannya, banyak kolom olahraga ghostwriting yang dibuat oleh agensi olahraga independen yang mempekerjakan para bintang lapangan berdasarkan kontrak.
Contoh Berita Jurnalistik Olahraga Indonesia: Kebijakan Naturalisasi PSSI
Di Indonesia, berita seputar jurnalistik olah raga cenderung ramai jika tengah berlangsung suatu event yang mengikutsertakan para atlet olahraga dari negara kita. Sebut saja ketika berlangsungnya event ASEAN Games atau event turnamen sepak bola antarnegara di Asia Tenggara, AFF Suzuki Cup. Semua media berlomba membuat laporan jurnalistik olah raga mengenai perolehan medali sementara atau hasil pertandingan sepak bola.
Saat ini, yang menarik untuk dibuat jurnalistik olah raga bukanlah peringkat Indonesia di kancah olahraga Asia, melainkan sebuah langkah baru yang diambil oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terkait kebijakan naturalisasi pemain. Kebijakan naturalisasi yang sudah dilakukan PSSI menuai pro dan kontra. Pihak yang pro menilai bahwa ini merupakan langkah tepat yang diambil PSSI untuk mengakhiri seret prestasi persepakbolaan negeri ini.
Para pemain naturalisasi yang diikutsertakan dalam Timnas diharapkan mampu mengangkat derajat PSSI sekaligus menjadi stimulus bagi pemain muda untuk bisa lebih semangat dalam mengejar prestasi. Pihak yang kontra tentu saja menyayangkan keputusan yang diambil PSSI ini. Mereka menilai lebih baik memperbaiki program pembinaan pemain muda daripada menggunakan cara instan untuk meraih sebuah prestasi. Mereka menganggap masih banyak anak negeri yang memiliki potensi yang belum tergali karena mandeknya program pembinaan usia muda.
Tanpa mengesampingkan perdebatan pro dan kontra seputar kebijakan naturalisasi tadi, alangkah baiknya kita sedikit mengamati fakta yang terjadi di tubuh PSSI pascapenerapan kebijakan naturalisasi ini. Mungkin, cermin pertama yang layak dijadikan bahan berkaca dari kebijakan ini tak lain dan tak bukan adalah keikutsertaan Timnas PSSI di ajang AFF Suzuki Cup.
Tak dapat dipungkiri, prestasi gemilang yang tengah diraih Timnas tak lepas dari peran dua pemain naturalisasi yang dimiliki PSSI. Meskipun demikian, peran kedua pemain naturalisasi tadi tidaklah berarti jika tidak ditopang oleh permainan indah anak negeri sendiri. Setidaknya, ada motivasi dan semangat lebih yang dirasakan anak-anak negeri ini dari kehadiran dua pemain naturalisasi tersebut.
Termin kedua yang bisa dijadikan bahan berkaca selanjutnya tentu saja animo masyarakat kita yang begitu besar terhadap perkembangan Timnas PSSI saat ini. Jangan mengelak, semua tahu bahwa masyarakat Indonesia sebenarnya sudah haus sekali akan sebuah prestasi membanggakan dari Timnas PSSI. Oleh sebab itu, tak heran jika 80.000 kursi yang tersedia di stadion utama Gelora Bung Karno penuh sesak dijejali masa yang rindu prestasi.
Pro kontra seputar kebijakan naturalisasi sedianya bisa disikapi lebih bijak oleh berbagai pihak. PSSI yang mengeluarkan kebijakan ini haruslah menanggapi masukan untuk memperbaiki program pembinaan pemain muda saat ini. Pun dengan berbagai pihak yang menentang kebijakan ini, tak ada salahnya jika sambil menunggu pemain muda kita "matang", kita memanfaatkan dulu pemain naturalisasi ini? Toh, tujuan utama kedua pihak ini pun tentu sama, yakni menciptakan prestasi membanggakan.
Citizen Journalism dalam Jurnalistik Olahraga
Pada tahun 1970-an dan 1980-an, muncul jenis baru jurnalisme di Eropa, yakni citizen journalism. Jurnalisme ini mengacu pada siapa pun yang bisa menuliskan laporan berita jurnalistik yang ideal untuk diberitakan. Dalam jurnalistik olahraga pun demikian. Para penggemar olahraga yang memiliki kemampuan menulis diberikan kesempatan untuk menunjukkan kemampuan mereka menjadi wartawan olahraga.
Seiring perkembangan teknologi informasi, citizen journalism berkembang dengan hadirnya blog. Para wartawan lepas ini kerap kali menulis beritanya dalam blog pribadi, tak lagi mengirimkannya ke media massa terdekat. Mereka yang memiliki video pertandingan bisa mengirimkannya ke stasiun televisi dan mendapatkan bayaran setimpal.
Langganan:
Postingan (Atom)